TEKNOLOGI SAPPUJAGAD SEBAGAI UPAYA
MENGATASI GLOBAL WARMING
SUTARJO, S.Pd
Nominator Guru Inspirasi Jawa Barat
Een Sukaesih Award 2017

Pembuatan Sappujagad (Sarana penyerap
polutan udara jaga gangguan
dan dampaknya) salah satu upaya sumbangsih seorang guru SMP untuk mengurangi
ancaman global warmig dan mendukung program Langit
biru dan Go Green.
Berkaitan dengan hal diatas, keberadaan media sarana penyerap polusi udara ( bagi element masyarakat) yang Bapak Sutarjo ciptakan terdapat beberapa harapan :
1.
Membiasakan peka terhadap
fenomena alam yang terjadi dan berkembang di sekitar kita.
2. Bermanfaat sebagai media pembelajaran bagi dunia pendidikan dan mendukung sekolah berwawasan lingkungan ,SBL
3. Menggugah kesadaran dan kepedulian semua pihak terhadap lingkungan di kelestariannya.
4. Untuk meningkatkan profesionalisma guru dalam mengemban kepedulian terhadap lingkungan.
5. Kiranya ide ini dapat
diterima oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk pemerintah.
sebagai wujud kepedulian dan sumbangsih penulis terhadap isue global
warnin.
6. Melaporkan hasil penelitian dan mengekspos agar diketahui secara
luas.
Mengapa Pak Sutarjo mampu merancang Sappujagad, beginilah ceritanya:
Ketika saya menyampaikan pelajaran pencemaran udara di kelas,, dimana polutan merupakan bahan
penyebab global warming. yang dapat menghasilkan efek negatip. Data – data polutan udara sesuai literatur dalam
kegiatan ini telah disampaikan.
Terdapat seorang siswa yang bertanya, bagaimana cara membuktikan bahwa udara kita ini kotor. Saya kaget dan terperangah. Pertayaan membuat saya berpikir dan mencari jawaban yang tepat.
Waktu itu, saya belum pernah melakukan untuk membuktikan bahwa udara kita kotor. Tapi saya berjanji akan memberikan jawaban pada mereka.
Terdapat seorang siswa yang bertanya, bagaimana cara membuktikan bahwa udara kita ini kotor. Saya kaget dan terperangah. Pertayaan membuat saya berpikir dan mencari jawaban yang tepat.
Waktu itu, saya belum pernah melakukan untuk membuktikan bahwa udara kita kotor. Tapi saya berjanji akan memberikan jawaban pada mereka.
Saya mendapat tantangan dari pertanyaan siswa itu, hingga mendorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan ini. Dan mulailah melakukan eksperiment tentang sisa pernapasan manusia berupa CO2.
Supaya alat ini memiliki standar maka eksperiment dilakukan berulang-ulang, bahkan uji coba
dibeberapa tempat serta mendiskusikan kepada beberapa teman, baik disekolah
maupun melalui MGMP.
Akhirnya saya mengundang siswa yang dulunya bertanya. Di laboratorium yang merupakan bagian tempat melakukan eksperiment, saya menyampaikan jawaban dengan mengajak siswa melihat fakta secara fisik.
Alat yang saya rancang dapat membuktikan bahwa udara kotor dengan indikator, kristal polutan yang dihasilkan oleh alat tersebut.
Alat yang saya rancang dapat membuktikan bahwa udara kotor dengan indikator, kristal polutan yang dihasilkan oleh alat tersebut.
Alhamdulillah siswa merasa puas. Namun saya tidak berhenti disini saja. Dengan uji coba di beberapa tempat dan mendapat komentar dari beberapa pihak ahli pencemaran lingkungan. Akhirnya, saya semakin yakin bahwa alat ini mampu mengurangi polutan udara yang
sekaligus dapat menurunkan global warming.
Namun banyak yang bertanya tentang nama alat ini. Kemudian saya meragkai beberapa istilah yang disesuaikan
dengan fungsinya. Akhirnya alat ini mendapat nama Sappujagad
yang merupakan singkatan dari Sarana Penyerap Polutan Udara Jaga Gangguan dan Dampaknya. Merupakan sarana meyerap polutan udara
untuk mengurangi efek negatif global warming.
Sappujagad
bekerja secara ontime karena kegiatan ini merupakan gerakan upaya menurunkan
global warming.
Hasil polusi dari Sappu Jagad terbukti bisa dijadikan pupuk bagi tanaman
Banyak penghargaan yang telah diraih oleh Bapak Sutarjo, S,Pd , diantaranya:
1. Penghargaan Internatonal di Bali Tahun
2011
2011
2.
LIPI dan Menristekn tahun 2012
2. Penghargaan Mendikbud dan Bupati
Indramayu tahun 2015
Sukses dan terus menginspirasi, karena kami Guru Inspirasi Jawa Barat
ESA 2017
Editor,
M.alkaff
KBB, 17 Des 2017




Tidak ada komentar:
Posting Komentar